dari mereka yang mulai ragu akan tulisan ku itu. Aku mulai memberikan penjelasan singkat kepada mereka bahwa tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini selama kita masih punya iman dan senantiasa berniat ikhlas karena Allah saja ketika melakukan semua pekerjaan kita. Insya Allah bernilai ibadah di sisiNya. Amin Yaa Rabbal’alamin.
Waktu terus berlalu,
jam pun terus berputar tanpa hentinya. Seakan kelemahan waktu yang tak bisa
kembali ini mencetak kenangan-kenangan yang begitu indah dirasakan. Suka duka
bersama teman seliqo yang notabenenya adalah teman-teman yang keras kepala yang
cenderung egoistis yang mau menang sendiri, ada pula yang baik hati ada
pula yang penyabar. Biarlah aku tumpahkan
semua seiring dengan tinta yang keluar dari printer ini. Walau demikian,
aku
harus tetap bersama mereka. Inilah seni dalam berukhuwah yang merupakan
lambang
kesatuan umat. Bhineka tunggal ika, berbeda-beda tetapi tetap satu jua.
Salah
satu syariat Allah yang telah tertuliskan dalam Q.S Al-Baqoroh yang
bunyinya Innamal mukminunal ikhwa yang kurang lebih artinya sesama
muslim adalah saudara
yang kemudian ada lagi ku kenal 3 rukun Halaqoh yakni Ta’aruf (ajang
saling
kenal) baik fisik, jiwa maupun cara berpikir, Tafahum(saling pengertian)
sesuai
dengan apa yang ada pada Ta’aruf tadi dan Tafakuh( Saling memenuhi
kebutuhan).
Hanya sebagian kecil yang memahaminya.
Mungkin takdir yang meminta agar mereka demikian adanya atau
boleh jadi
belum saatnya mereka mendapatkannya. Semoga mereka bisa cepat
memahaminya dan semakin terasa nikmatnya ukhuwah itu. Amin Yaa Robbal
'Alamin.
Bersambung....
Bersambung....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar